Jumat, 13 Desember 2013

Safety Instrumented System

Pembicara:
Nugroho Wibisono
Mahasiswa Teknik Fisika ITB angkatan 1998
Conoco-Phillips

Safety Instrumented System ada karena beberapa kejadian-kejadian berbahaya yang terjadi di industri. Berikut ini adalah contoh kecelakaan yang terjadi pada industri:
  • Fixborough, UK pada tahun 1974, 28 orang meninggal
  • Bhopal, India pada tahun 1984, 20 ribu orang meninggal
  • Pasadena, US pada tahun 1989, 23 orang meninggal
  • Piper Alpha, North Sea UK pada tahun 1988, 167 orang meninggal

Why do we need function safety?
Penggunaan SIS ini sangat penting untuk menghindari kecelakaan kerja dan juga kegagalan sistem. Berikut fakta yang menunjukkan penyebab terjadinya kecelakaan:
44% Specifications
15% Design & Implementation
15% Operations & Maintenance
20% Changes after Commissioning
6% Installations & Commissioning

Protection Layers
Sistem instrument dalam industri biasanya dilakukan dalam beberapa lapisan, yaitu :
  1. Process
  2. Basic process control
  3. Alarm
  4. Safety Instrumented System
  5. Physical Protection
  6. Plant Emergency
  7. Community Emergency Response
Setiap sistem yang ingin dikendalikan mempunyai suatu tingkatan tertentu. Di dalam SIS dikenal dengan istilah SIL (Safety Integrity Level). SIL berada pada rentang 1 hingga 4. Semakin besar nilai SIL maka semakin besar pula tingkat kehandalan suatu instrument, akan tetapi kompleksitasnya pun meningkat. Berikut ini adalah tabel SIL.

Description: https://m.ak.fbcdn.net/sphotos-c.ak/hphotos-ak-prn2/1461640_474417116000872_1165617561_n.jpg


Tidak semua sistem harus diterapkan SIS, ketika sistem yang telah dibuat dapat dikategorikan dalam rentang aman maka tidak diperlukan SIS. Karena tingkat kompleksitas SIS tinggi, harga untuk mengimplementasikannya juga sangat mahal. Terutama jika SIS yang digunakan semakin tinggi SIL nya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar