Kuassa, Software Audio Asli Indonesia Yang Mendunia
Oleh: Robet Fransiska (13310088)
Kuassa adalah sebuah perusahaan pengembangan perangkat lunak mengkhususkan
diri dalam amplifikasi gitar
digital dan pengolahan audio. Berawal dari hobi para pendirinya, Kuassa saat ini mampu menjadi
salah satu brand software asli
indonesia yang terkenal di dunia internasional. Saat ini Kuassa beranggotakan 7
orang yaitu Grahadea Kusuf sebagai Chief Executive Officer (CEO), Arie Ardiansyah sebagai
Chief Technology Officer (CTO) yang juga berprofesi sebagai gitaris, vokalis,
dan penulis lagu untuk bandnya, ‘Disconnected’, Adhit Android sebagai Engineering
Director Kuassa, Rendy
Bez yang mengisi posisi sebagai Creative Director, Edwin Yudayana, berstatus
sebagai IT Director Kuassa, Rizky Syafani sebagai Marketing &
Communications Manager, dan terakhir adalah Cil Satriawan, yang bertugas untuk
membantu pekerjaan Arie dalam pemrograman. Sama seperti Arie, ia adalah
gitaris, vokalis dan penulis lagu untuk bandnya ‘The Triangle’.
Pada
dasarnya, Kuassa mengganti amplifier-amplifier mahal dalam sebuah sound system
dengan software komputer. Dengan menggunakan software maka ruang yang
diperlukan untuk sound system menjadi lebih sempit dan biaya yang diperlukan
juga menjadi relatif lebih murah. Untuk menghadapi persaingan bisnis software
audio di dunia, kuassa menggunakan trik jual ‘ketengan’ yakni dengan tidak menyertakan
fitur-fitur yang kurang penting atau dapat diperoleh secara gratis. Kuassa fokus
pada fitur amplifier pada 44.1 KHz dengan bitrate 16 dan 24 bit.
Perjalanan
Kuassa diawali pada tahun 2009 yakni ketika para pendirinya mengembangkan
software gratis yang diupload ke forum-forum musik online. Setelah melewati
masa-masa sulit sebagai perusahaan start-up pada tahun 2013, Kuassa
berhasil melakukan penjualan lisensi hingga menembus angka 796. Selanjutnya
Kuassa berniat untuk menambah jenis platform aplikasi pada iOS untuk
meningkatkan revenue perusahaan. Mereka menargetkan
penjualan lisensi dapat mencapai 2500 dalam beberapa tahun ke depan.
Untuk
tetap dapat eksis dalam persaingan global di bidang software musik, Kuassa
menerapkan prinsip-prinsip sebagai berikut:
· 1. Quality > Quantity
Kuassa fokus untuk mengembangkan sedikit produk tetapi dengan kualitas yang sangat baik sehingga dapat terus bersaing untuk memimpin pasar global.
Kuassa fokus untuk mengembangkan sedikit produk tetapi dengan kualitas yang sangat baik sehingga dapat terus bersaing untuk memimpin pasar global.
· 2. Ease of use
Prinsip desain produk yang user friendly sangat penting
untuk menggaet konsumen. Dalam menciptakan software, Kuassa selalu
mengedepankan prinsip kemudahan yang memungkinkan pengguna mampu menggunakan
produknya tanpa membaca maual book yakni
dengan membuat desain aplikasinya mirip seperti gambar barang asli yaitu
amplifier, mic, dll.
· 3. Low price with great quality
Dengan sistem jual ‘ketengan’ ala Kuassa, mereka dapat
menjual produk berkualitas tinggi dengan harga terjangkau sehingga dapat menjangkau
pada ‘artis youtube’ sekalipun.
Bapak Edwin yudayana selaku IT director Kuassa memberikan tips-tips untuk menjalankan bisnis sebagai berikut:
- Product Development
o Global
Market as target
o Be unique
o Competing with big company?
Be
minimalistic!
o Choose: Differentiation OR
cost?
o Fast Customer Support
- Network Development
Online
o Optimise SEO
o Have great credibility @
Google
o Send press release, get a
review, let otherspublish your product
o Personal engagement
through ALL social media
Offline
o Expose offline achievement
o Attend Local Event
o Exhibit a global event
o Spread your product for
free among friends
o Create merchandise
- Marketing
o Ethical & Trust is
number 1!
o Freemium is the best ads
o Know the world’s holiday
season
o Strategic Group Mapping –
Feature vs Price vs Popularity
o Marketing mix = product,
price, promotion, place+ community
o Facing problems?
Brainstorm with your team, get the helicopter view!
*Tulisan
ini dibuat untuk memenuhi tugas kuliah kapita selekta dengan pembicara Bapak
Edwin Yudayana, alumni Teknik Fisika angkatan 1998